Kejadian ini terjadi di Provinsi Maguindanao, Filipina Bagian Selatan pada Senin 23 November 2009 dimana sekelompok orang bersenjata tiba-tiba menyerang salah seorang politikus dan rombongannya yang hendak pergi mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur di wilayahnya.
Tindakan brutal dari orang-orang tak dikenal itu menewaskan 36 orang orang, dimana 12 orang diantaranya adalah para wartawan yang sedang melakukan kegiatan jurnalisme.
Lembaga advokasi wartawan yang berbasis di Paris, Reporters Without Borders mengeluarkan pernyataan belasungkawa sambil menegaskan bahwa ini adalah peristiwa yang sangat bersejarah bagi media massa karena belum pernah ada jurnalis yang tewas dalam sehari sejumlah bilangan tersebut.
Beredar kabar kuat disana bahwa otak aksi penembakan adalah rival politik korban disana yang merupakan incumbent pada pemilihan umum kali ini.
Setiap pekerjaan memiliki resiko masing-masing. Dunia jurnalis yang kental dengan bahaya menjadi hal yang harus ditanggung oleh setiap orang yang telah berkomitmen terjun dalam bidang penyebaran kebenaran ini. Selamat jalan rekan-rekan, semoga apa yang telah kalian lakukan dapat menjadi inspirasi bagi jurnalis yang lain di dunia dalam menjalankan perannya sebagai pengabar kejadian.
Sumber : VIVAnews/bm